Inilah Alasan Kenapa Pasang AC harus di Vacum (Service AC Jakarta Selatan)
Mungkin dari teman- teman sering mendengar pertanyaan “kenapa pasang AC harus di vacum?” seperti ini di berbagai forum praktisi pendingin di jejaring media sosial. Atau mungkin Anda sendiri tidak tahu alasannya, sehingga mencari informasi ini melalui internet.
Nah oleh karena itu kami dari Pelangi Teknik “Servis AC Terbaik di Jakarta Selatan” akan mengulasnya disini.
Perlu kita ketahui, proses vacum merupakan sebuah hal yang wajib dalam pemasangan AC baru maupun bekas.
Hal ini pun sudah menjadi SOP ( Standar Operasional Prosedur ) yang tidak boleh ditinggalkan oleh teknisi saat melakukan pemasangan unit AC.
Karena, unit Air-conditioner memakai gas refrigeran ( freon ) sebagai bahan pendingin, dan juga oli pelumas agar AC dapat bekerja secara maksimal. Yang mana, baik gas refrigeran maupun oli pelumas tersebut tidak boleh bercampur dengan uap air, udara, debu, ataupun kotoran lainnya.
Sehingga, untuk memastikan sistem benar-benar bersih seteril dari uap air dan udara, tidak ada cara lain selain harus vacum yaitu menggunakan mesin vacum.
Alasan kenapa pasang AC baru sekarang harus di vacum
Sampai disini mungkin sudah bisa dipahami ya ?
Tapi mungkin akan timbul pertanyaan dari teman- teman “Dulu saya sering pasang AC tanpa vacum aman-aman saja, lalu kenapa untuk AC sekarang harus di vacum?”
Karena, refrigeran yang digunakan pada AC zaman dulu beda dengan AC keluaran sekarang, atau lebih tepatnya AC keluaran pada tahun 2015 ke atas. dan berikut ini beberapa perbedaan atau fakta yang harus kita ketahui antara AC dulu dibanding AC sekarang.
1. AC model lama menggunakan refrigeran/ freon R22 beda dengan AC sekarang yang sudah memakai refrigeran R32 / R410a.
Seperti yang kita ketahui, Pemerintah telah melarang penggunaan refrigeran/freon R22 untuk mesin pendingin, sehingga pabrikan AC harus menggantinya. Lalu, dipilihlah refrigeran R32 atau R410a jenis HFC. Jika AC lama dengan refrigeran/freon R22 memakai oli Mineral Oil ( MO ), karena bisa melarut ( menyatu dengan R22 ) untuk disirkulasikan kembali ke mesin kompresor.
Sayangnya ini berbeda dengan refrigeran/freon R32 yang tidak bisa mengikat MO. Sehingga, untuk memastikan oli bisa kembali ke mesin kompresor, maka dicarilah oli lain.
Kemudian pilihannya oli Polyolester (POE), refrigeran R32 bisa mengikat POE dan mensirkulasikan kembali ke mesin kompresor dengan baik.
Jadi, harus kita ingat oli yang dipakai R22 itu beda dengan oli pada refrigeran R32 / R410a. R22 menggunakan oli Mineral Oil ( MO ), sedangkan R32 / R410a memakai oli Polyolester ( POE ).
2. Mesin Kompresor akan cepat rusak jika terdapat uap air atau udara
Seperti yang saya katakan di atas, dalam sistem Air-condioner harus benar-benar bersih dari uap air dan udara. Jika ada uap air di dalam sistem pendingin, oli POE akan menyerap air 2.500 ppm air.
Hal ini akan membuat lebih besar reaksi asam, dan membuat oli jadi kental seperti jelly atau seperti lumpur.
Jika hal ini sampai terjadi, maka tinggal menunggu waktu saja pasti AC tersebut akan rusak.
Jadi, apabila setelah 1 atau 2 bulan AC baru masih dingin sejak pemasangan awal tanpa di vacum, bukan berarti ini baik-baik saja. Karena rusaknya tidak langsung terjadi, melainkan dalam jangka panjang.
3. Oli Polylester ( POE ) sangat hygroscopic
Masalahnya, oli Polylester ( POE ) ini sangat hygroscopic atau sangat kuat menyerap air dan uap air dari udara. Tentu ini akan jadi masalah jika uap air ini ikut masuk ke dalam sistem, dan berikut perbandingannya hygroscopic antara oli MO dan POE.
MO : 25 ppm ( part per million ), yakni oli untuk refrigeran R22
POE : 2.500 ppm ( part per million ), yakni oli untuk refrigeran HFC, R410A, R32, R407C, dan lainnya.
Dari perbandingan kedua oli di atas bisa kita simpulkan, ternyata selain oli POE tingkat menyerap uap air-nya sangat tinggi jauh dibanding oli MO.
Sehingga, jika sedikit ada uap air di pipa instalasi akan cepat di serap oleh refrigeran R32 / R410a dengan oli POE.
Kesimpulanya,
Apabila kita ingin AC yang kita pasang bekerja dengan performa yang maksimal, tentu harus di vacum.
Terlebih untuk AC sekarang yang menggunakan oli POE, sudah mutlak wajib di vacum karena tidak ada cara lain untuk menghilangkan uap air dan udara selain di vacum.
Selain itu, proses vacum-nya pun juga harus menggunakan mesin vacum, tidak bisa memakai cara lama yakni hanya dengan air purging, atau istilahnya “ngejos”.
Oleh karena itu, sebagai pengguna Anda juga harus pintar dalam memilih jasa pemasangan AC, pastikan Anda memilih Teknisi yang bekerja sesuai dengan SOP pemasangan AC,
Nah, itulah beberapa alasan kenapa pasang AC baru sekarang harus di vacum. Selain karena tiga poin di atas, memang proses vacum sudah menjadi SOP dari pemasangan AC.
Jika hal ini kita abaikan, tentu performa AC tersebut jadi kurang optimal, dan juga garansi dari pabrik tidak bisa di klaim karena pemasangan yang tidak sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan dari masing-masing brand.
Demikian artikel dari Pelangi Teknik mengenai pertanyaan “Mengapa Pasang AC Baru harus di Vacum”.
Bagi anda yang membutuhkan jasa perbaikan AC, jasa pasang AC kami dari Pelangi Teknik “Service AC Jakarta Selatan melayani panggilan dan siap datang ke tempat anda.
Silahkan hubungi kami melalui kontak di bawah ini :